Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh, Salam sejahtera untuk kita semua

Bagaimana kabarnya Anda hari ini? semoga diberi kesehatan dan keberkahan selalu oleh Allah SWT. Dan saya ucapkan terima kasih bagi Anda yang masih mengunjungi website Mbah Nasir sampai hari ini. Semoga apa yang saya sampaikan dapat memberi manfaat bagi kita semua.

Sebagai seorang praktisi dibidang asmara dan rumah tangga, sering sekali saya mendapatkan pertanyaan, dari para istri, yang mengeluhkan suaminya. Ada yang suaminya kasar. Ada yang suaminya tidak menafkahi. Ada yang suaminya doyan berselingkuh.

Mereka bertanya Suami-suami yang demikian ini, masih bisakah diobati? Bisakah disembuhkan agar bersikap lebih baik terhadap istri?

Jika pertanyaannya adalah soal bisa diobati atau tidak, maka jawabannya akan bervariasi untuk tiap orang. Sebab di beberapa kasus, ada yang suaminya hanya berubah sikap, semenjak ada kejadian tertentu saja. Kalau kasusnya semacam ini, maka masih ada kemungkinan untuk diperbaiki.

Tetapi bila dari awal memang sudah seperti itu, dan Anda pun tahu bahwa aslinya seperti itu, maka tidak mungkin kita mengobati. Karena tidak ada yang sakit. Ini bukan cobaan, melainkan watak. Sedangkan kita tidak dapat merubah watak seseorang.


Baca Juga :


Ilmu pengasihan, hanya dapat kita fungsikan untuk membantu mempengaruhi rasa, mempengaruhi sukma, agar lebih kasih dan sayang. Tetapi tidak dapat merubah watak seseorang.  Termasuk suami Anda.

Salah langkahnya adalah, banyak dari Anda, para kaum wanita, yang dari awal sebenarnya sudah tahu, bahwa wataknya seperti itu. Doyan selingkuh. Sering main perempuan. Dari jaman dulu pun sudah demikian.

Tetapi dengan lugunya Anda berpikir, bahwa suatu saat lelaki ini akan berubah. Bahwa suatu ketika, setelah menikah, maka sikapnya tidak akan seperti itu lagi. Bila Anda adalah salah satu istri yang pernah berpikir semacam itu, maka besar kemungkinan Anda keliru.

Banyak istri, di posisi semacam ini, sudah berobat ke mana-mana. Minta bantuan ke berbagai pihak, dari yang medis hingga yang klinis. Hasilnya nol besar. Ibaratnya kita datang ke dokter, puluhan dokter kita datangi, ya bagaimana mau sembuh, kalau memang penyakitnya tidak ada.

Kecuali, bila suami pada dasarnya berwatak baik. Setia, tulus. Tetapi terkena godaan sesaat. Atau dipengaruhi orang. Atau hal-hal lain yang menjadikannya berubah sikap, maka itu kemungkinan masih bisa kita obati. Tetapi bila memang wataknya semacam itu, dan sejak awal pun Anda tahu, maka ada baiknya kita tidak berharap banyak.

Lalu apa yang semestinya kita lakukan, bila ada di posisi semacam ini? Terlebih dulu, tentu saja perlu kita jadikan pengalaman dan pelajaran, semoga ke depannya kita bisa menjadi pribadi yang lebih bijaksana.

Idealnya, lelaki yang semacam ini memang jangan sampai kita jadikan suami. Tetapi bila sudah terlanjur, apalagi ada anak, maka saat ini tariklah garis batas kemampuan Anda. Hal-hal mana saja yang dapat Anda tolerir, dan hal-hal mana saja yang tidak. Contoh, Anda tidak keberatan atas pergaulan suami, asalkan suami masih menafkahi. Maka silakan. Itu keputusan Anda.

Bila memang sudah tidak sanggup, jangan dipaksakan. Atas seizin Tuhan akan ada yang jauh lebih baik untuk Anda. Dan semoga untuk ke depannya, kita bisa lebih bijak dalam memilih. Sekian saja dari saya, semoga bisa menjawab pertanyaan Anda.

One thought on “Suami Kasar dan Suka Selingkuh, Bisakah Disembuhkan?

Comments are closed.