Kali ini saya akan membahas tentang puasa, lebih spesifiknya macam-macam puasa yang biasanta digunakan untuk tirakat menguasai ilmu spiritual.
Puasa adalah bentuk kegiatan menahan nafsu dari makan, minum dan birahi. Pada umumnya, orang yang melakukan puasa diwajibkan menahan itu semua mulai dari subuh hingga matahari terbenam. Dalam islam ada beberapa puasa yang dianjurkan dan ada yang di wajibkan bagi umat islam.
Namun, Pernahkah Anda mendengar puasa yang dilakukan untuk menguasai ilmu supranatural? Mungkin bagi beberapa orang masih asing. Tapi bagi Anda yang pernah mempelajari lelaku ilmu supranatural Jawa, jenis-jenis lelaku ini tidaklah asing.
Tujuan dari puasa lelaku ini bisa bermacam-macam, ada yang untuk menguasai ilmu ghaib sejenis ilmu pengasihan, ilmu kebal, ilmu terawangan, dan lain sebagainya. Nah, apa saja puasa kejawen itu? Simak pembahasannya berikut ini.
1. Puasa Mutih Untuk Menguasai Ilmu Ghaib dan Keberhasilan
Puasa orang jawa yang paling terkenal adalah puasa mutih. Sesuai dengan namanya, ritual ini mengharuskan seseorang untuk tidak memakan makanan apapun yang berwarna selain putih. Biasanya, orang yang melakukan puasa mutih hanya makan nasi dan air putih saja.
Puasa mutih dilakukan oleh orang jawa biasanya merupakan suatu bagian ritual panjang. Tujuannya sangat bermacam-macam, tapi pada umumnya puasa mutih dilakukan untuk menguasai ilmu ghaib dan untuk mencapai suatu keberhasilan. Puasa mutih tidak terikat waktu, bisa 3 hari saja atau hingga 40 hari sesuai dengan pendampingan oleh seorang guru.
Baca Juga :
- Ingin Buat Mantan Balik? Saya Ajari Cara yang Lebih Islami Dengan Puter Giling Surat Al ikhlas
- Cara Merawat Batu Mustika Yang Bisa Memaksimalkan Energi Tuahnya
- 6 Hal yang Bisa Membuatmu Kesulitan Untuk Melupakan Mantan Pacar
2. Puasa Ngebleng Untuk Mingkatkan Kekuatan Sukma
Puasa ngebleng atau juga disebut ngebleng, sering dilakukan oleh mereka yang ingin menguasai ilmu supranatural tertentu. Jika pada umumnya, orang-orang berpuasa dari subuh hingga magrib, maka puasa ngableng ini dilakukan sehari penuh atau 24 jam. Jadi, jika ada orang yang melakukan puasa ngableng selama 3 hari, itu artinya ia tidak makan dan minum selama 3 hari penuh.
Puasa ngableng memiliki tujuan untuk meningkatkan kekuatan sukma atau jiwa. Ada yang beranggapan bahwa puasa penuh seperti ini dapat meredam nafsu yang berkaitan dengan keduniawian. Oleh karena itu, puasa ngableng sering dilakukan bersamaan dengan semedi atau bertapa pada suatu tempat yang tersembunyi dari gangguan orang sekitar.
3. Puasa Pati Geni Untuk Mengabulkan Permintaan yang Sangat Besar
Sesuai dengan namanya yang terdengar serem, puasa ini dilakukan dengan cukup ekstrem. Puasa pati geni biasanya dilakukan untuk mengabulkan permintaan yang sangat besar, misalnya ingin mendapat suatu jabatan penting di pemerintahan.
Ketika melakukannya, puasa pati geni sama seperti puasa ngableng yakni dilakukan selama 24 jam atau seharian penuh. Tapi, yang berbeda adalah puasa pati geni harus dilakukan pada sebuah kamar dan pelakunya tidak boleh keluar meskipun ingin buang air. Aktivitas yang boleh dilakukan didalam kamar adalah berdoa memohon kepada yang Maha Kuasa untuk mengabulkan permintaan.
4. Puasa Ngeluwang untuk Mendapatkan Kesaktian
Puasa ini cukup berbeda dari puasa biasanya. Tidak hanya puasa dari makan dan minum, pelakunya harus melakukan salah ritual puasa ngeluwang yakni di kubur. Teknik penguburannya berbeda dengan mayat ya, tapi lebih tepatnya di pendam sampai pada bagian tertentu. Biasanya pelaku puasa ngeluwang dipendam sampai leher.
Konon puasa ngeluwang memiliki ujian yang tak biasa. Para penganut puasa ngeluwang biasanya akan diganggu oleh hal hal ghaib dan menakutinya. Jika berhasil melakukan puasa ngeluwang si pelaku akan mendapatkan kesaktian atau menguasai ilmu ghaib tertentu.
Semua puasa diatas pada intinya meminta kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk memberikan pertolongan dan perlindungan diri. Meski tidak diajarkan oleh agama, puasa kejawen ini masih kerap dilakukan oleh orang jawa khususnya orang tua.