Menikah Karena Dijodohkan

Anda atau teman anda dan mungkin orang yang disekitar anda mengalami yang namanya dijodohkan. Jika itu terjadi pada anda, hal apa yang pertama anda pikirkan?

Mungkin ialah, bisakah saya bahagia? Mungkin kalimat itu yang akan terfikirkan. Iya atau tidak pasti anda akan berfikir seperti itu. Karena menjalani rumah tangga yang sebelumnya belum mengetahui sifat asli, karakter kesukaan dan apapun yang ada pada pasangan.

Tenang, pertanyaan anda terkait bisakah anda bahagia lantaran dijodohkan?

Jawabannya ialah bisa. Asalkan anda memperkuat komunikasi yang baik. Misal saja yang semula anda adalah typikal yang suka basa-basi, cobalah trik untuk memulai say hello terlebih dahulu. Mengajak untuk makan bersama, baik itu di luar atau rumah aja. Sebisa mungkin memberi ruang pasangan untuk membagi apa yang sebelumnya menjadi privasinya.

Ketika anda berhasil menjadikan pasangan anda mau mengatakan apa yang menjadi hal privasinya, itu udah bagus. Yang penting anda tidak menuntut atau memaksa pasangan anda untuk terbuka. Tapi jika pasangan anda sudah memulai terbuka pada anda, berarti ini bonus pada anda.

Berikut Sikap Agar Merasa Bahagia Ketika Dijodohkan:

  1. Tanamkan Rasa Menerima/ Legawa
    Kebahagiaan sulit terwujud jika Anda sendiri tak menerapkan aspek penerimaan terhadap calon pasangan yang akan dijodohkan. Dengan menerapkan mindset penerimaan dan membuka diri untuk lebih mengenal pasangan, kebahagiaan dalam pernikahan sangat mungkin didapatkan. Kecuali jika anda sudah pesimis sejak awal, dikhawatirkan rumah tangga anda berpotensi kandas.
  2. Tunjukkan Sikap Senatural Mungkin Pada Pasangan Anda
    Banyak orang merasa terbebani dengan label perjodohan. Padahal, Anda bisa menjalaninya senatural mungkin selayaknya orang yang tidak dijodohkan. Minta waktu kepada orang tua untuk melakukan pendekatan terlebih dahulu, lakukan penjajakan selama beberapa waktu, sampai Anda benar-benar siap untuk menikah dengan calon yang dijodohkan.
  3. Meningkan Rasa Spiritualitas
    Meningkatkan spiritualitas tidak hanya dengan meningkatkan kuantitas ibadah, tetapi juga bisa dengan memaknai kehidupan.
    “Misalnya, dengan bersyukur. Menanamkan mindset bahwa orang tua menjodohkan Anda tak lain karena peduli dan sayang,” kata dia.
  4. Membangun Kecocokan dengan Pasangan
    Cobalah untuk memahami kesukaan dan hobby pasangan anda. Beri ruang pasangan anda untuk tetap mengasah yang sudah menjadi hobbynya. Misalnya pasangan anda memiliki hobby menyanyi, gitar, atau melukis. Obrolkan kebiasan-kebiasaanya. Pertanda anda juga bisa open minded pada hal yang disukai oleh pasangan anda.
    Jika pasangan anda terlalu menghabiskan dengan hobbynya, cobalah berbicara atau mengajak mengerjakan suatu hal yang bisa dilakukan bersama.

Mungkin itu adalah bentuk tips kecil yang mana bisa anda ikhtiarkan, jika anda berada pada posisi tersebut. Yakni dijodohkan oleh orangtua, namun masih perlu adaptasi. Namun, jika anda masih sulit untuk melakukan tips kecil di atas. Alangkah baiknya anda bisa berkonsultasi pada psikolog atau pakar pengasihan. Atau anda bisa konsultasikan pada layanan mbah Nasir.


Artikel terkait: