Bagi sepasang kekasih, mereka pastinya ingin memiliki cinta sejati. Memang, ketika keduanya telah dimabuk asmara, seakan dunia hanya miliki berdua. Lainnya ngontrak. Begitulah umumnya pandangan banyak yang sedang jatuh cinta. Namun, tentu saja tidak banyak juga kisah cinta mereka hanya di awal saja jika tak mampu memeliharanya dengan baik.

Terutama bagi orang yang sedang kasmaran saat awal mulanya. Di awal, mereka selalu memberikan perhatian lebih kepada pasangannya. Namun, ketika hubungan mereka sudah berlangsung lama, tak jarang juga sudah adanya kebosanan dan kurang mulai harmonis. Entah ada suatu masalah sepele yang dibesar-besarkan. Apalagi masalah cukup serius. Tentu saja akan lebih besar lagi.

Banyak yang berharap orang yang sedang memadu kasih memiliki cinta sejati. Faktanya, tidak banyak orang yang benar-benar bisa memelihara cinta yang dianggapnya sejati itu yang benar-benar murni hakiki. Awalnya begitu manis. Tapi, saat sudah berlangsung beberapa lama, seakan rasa cinta itu sudah dirasa biasa dan menjadi hambar. Entah Anda sedang berstatus pacaran atau sudah bersuami istri.


Baca Juga :


Lalu, pertanyaannya, mungkinkah cinta sejati itu ada? Sesungguhnya, cinta sejati itu adalah perasaan yang dirasakan oleh individu saja saat sedang benar-benar rasa cintanya begitu kuat. Lantas, lambat laun karena terkikis oleh waktu, peristiwa, pengalaman, dan beragam kejadian yang dialami, bisa saja cinta sejati itu hanyalah tinggal sejarah saja. Hanya sepasang kekasih yang saling jatuh cinta saja menganggap cinta sejati itu benar ada. Tapi, di kemudian hari, cinta itu pun bisa terkikis.

Bagi saya pribadi, cinta sejati yang benar-benar murni adalah cinta kepada Allah/Tuhan. Karena pasangan kita, orang yang kita cintai hanyalah seorang makhluk, tidak lebih. Tuhan yang menanamkan cinta kita kepada sang kekasih. Bisa juga rasa cinta itu dicabut oleh-Nya sehingga diganti dengan kebencian. Maka, ketika mencintai sesuatu selain Dia, maka cintailah secara wajar. Sayangilah dengan tulus tanpa menuhankan-Nya.

Banyak orang yang saking cintanya kepada kekasih, kemudian diputus, akhirnya menjadi galau, risau, stress, depresi, atau malah gila. Bahkan, ada juga yang sampai bunuh diri. Inilah yang jadi bahaya. Hanya karena diputus pacar, cinta ditolak, lalu melakukan hal-hal negatif yang membahayakan dirinya. Inilah cinta yang berlebihan.

Ada juga yang bilang cinta sejati adalah cinta sehidup semati. Ini pun juga salah. Karena hidup dan mati berada di tangan Tuhan. Kiasan inilah yang mengada-ada dan tak masuk akal. Hanya dipenuhi hasarat emosi dan nafsu belaka. Seakan hidup dan mati merekalah (sepasang kekasih) yang menentukan.

Maka, cinta sejati itu memang ada, tapi cinta kepada Tuhan, bukan pada kekasih, pasangan, makhluk, atau selain dari-Nya. Karena hanya kasih sayang-Nya kita semua diberi anugerah berupa cinta, kasih, dan sayang yang bisa muncul dalam hati serta jiwa kita.